2 Sep 2017

Serangan Dirdik KPK ke Novel soal email yang dianggap menghina

                                 
Tabloid Tipikor- Saat rapat dengar pendapat
dengan Pansus angket DPR, terungkap bahwa Direktur Penyidikan Komisi PemberantasanKorupsi(KPK) Brigjen Aris Budiman telah melaporkan penyidik senior KPK Novel Baswedan ke polisi.

 Brigjen Aris melaporkanNovel atas tuduhan pencemaran nama baik,Ini semua bermula dari email yang dikirim Novel Baswedan pada 14 Februari 2017. "Isinya menyerang secara personal awalnya menahan. Saya marah, tersinggung, terhina dikatakan gitu.
Tak berintegritas," ungkap Aris di depan pansus angket KPK, Selasa (29/8).Aris mengaku sudah melapor kejadian itu ke pimpinan KPK.

Namun sampai seminggu tidak ada tindakan yangdiambil. Aries juga mengaku sempat mengadu ke koleganya ingin melaporkan pihak penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Namun urung dilakukan."Waktu itu saya katakan enam bulan belum diputuskan seperti saya sampaikan kolega saya sebenarnya waktu itu saya ingin melaporkan ke polisi tapi kemudian ada peristiwa itu.

Kalau saya katakan itu seperti seorang tidak manusiawi ketika ada orang terkena musibah seperti itu," jelasnya.Aris merasa tersinggung dengan surat elektronik yang dibuat Novel. Email itu disebutnya dikirim ke seluruh pegawai KPK. Aris membeberkan itu saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Kamis (31/8) malam. Pemeriksaan ini terkait dengan laporan pencemaran nama baik yang dilakukan Novel Baswedan."Nama saya dicemarkan.

 Seperti saya katakan, seperti tak berintegritas dan lainnya." katanya di Polda Metro Jaya,JakartaSelatan, Kamis (31/8).Dia tidak ingin mengungkapkan materi pemeriksaan. Namun Aris mengaku, pertanyaan yang diajukan polisi terkait email yang dikirimkan Novel.

Email tersebut dikirim ke internal KPK dan diduga dilakukan secara sengaja. Bahkan, dia menyebut email itu juga disebar ke luar KPK."Jadi disebarkan ke dalam, kepada pimpinan dan dan lain-lain. Kepada Sekjen, Karo, kemudian wadah pegawai sekitar 30-an orang. Saya sangat dilecehkan. Orang-orang jadi tahu. Di Kepolisian tahu, karena menyebar lewat jalur WA. Kolega kolega saya di Kejaksaan menyebar ke mana mana. Kalau saya nanti keluar dari (KPK). Mereka jadi sebut 'oh ini mantan dirdik KPK yang tak berintegritas'," katanya kesal.Dia tak terima dengan perlakuan Novel yang membuat citranya buruk.

Walaupun merasa terhina, Aris mengakutidak bisa mengintervensi Polda Metro Jaya untuk mempercepat kasus ini selesai."Saya tak desak mendesak di Polri. Apa adanya berlaku.Silahkan jalan apa adanya. Saya tak menuntut. Ada hak saya sebagai warga negara yang dilanggar warga negara lainnya. Jadi polri mengambil tindakan sebagai hukum negara ini," tutup Aris.Isi detail email Novel masih tanda tanya.

 Meski merasa dilecehkan, Aris tidak menyebutkan isinya secara jelas. Begitu juga dengan polisi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono juga tidak merinci materi email yang dianggap mencemarkan nama baik Aris. Dia hanya beberikan sedikit bocoran."Berisi direktur tidak punya integritas dan direktur terburuk sepanjang sejarah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Kamis (31/8).Soal laporan itu sudah diketahui oleh Novel yang masih menjalani perawatan di Singapura. Pensiunan polisi itu menjalani operasi usai matanya disiram air keras oleh orang tak dikenal. "Akan kita hadapi laporan itu," ujar kuasa hukum Novel, Haris Azhar kepada merdeka.comdi Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (31/8).

Haris menegaskan, pesan elektronik yang dipermasalahkan Aris tidak diisi dengan kata-kata kasar. Menurutnya, itu adalah masukan karena ada perbedaan pendapat soal rencana merekrut penyidik dari perwira polisi.(Ipul)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkait Pungli,Camat Pagedangan Di Berhentikan Sementara

Sekretaris Daerah (Sekda) Maesyal Rasyid saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kasus Pungli yang dilakukan Camat Pagedangan...