15 Sep 2017

Hal Yang Paling Di takuti Akbar Tanjung Ungkap Kasus e - KTP

Akbar Tanjung Ketua Umum Partai Golkar

TPK 15 Sep 2017

Tabloid Tipikor-Ketua Umum Partai Golkar 1998-2004 Akbar Tanjung, bicara tentang hal yang paling dia takuti dari kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto sebagai tersangka.
Dikatakan Akbar, kasus tersebut pasti berdampak signifikan terhadap keterpilihan Partai Golkar di Pemilu nanti. Sementara, survei menunjukkan elektabilitas partai berlambang beringin terus merosot.
Karena itu, Akbar sangat berharap penurunan elektabilitas tersebut bisa diblok dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan. Kalau tidak, bisa saja Golkar yang meraih 91 kursi DPR di Pemilu 2014, menjadi tinggal setengahnya pada Pemilu 2019 nanti.
"Saya sangat takut, yang paling saya takutkan adalah penurunannya sampai pada level yang di bawah parlementary threshold empat persen. Kalau di bawah empat persen itu artinya Golkar tidak punya wakil di DPR," ujar Akbar di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (15/9).
Bila itu yang terjadi, kata dia, sama saja Partai Golkar tidak ada lagi. Sebagai orang yang pernah memimpin partai beringin di masa-masa sulit, Akbar merasa orang yang paling kecewa.
"Kalau itu kejadian barangkali tidak mengecilkan yang lain, saya termasuk tentu saja yang paling kecewa, dan paling takut kalau begitu kejadiannya," ungkap mantan ketua DPR ini.
Karena itu Akbar akan selalu memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan partai, sejauh itu merupakan yang terbaik untuk menyelamatkan beringin rindang.
"Bila perlu saya akan turun ke bawah, kalau saya anggap itu yang terbaik dengan alasan-alasan kuat untuk itu, kenapa tidak," pungkasnya. Sep 2017

Ketua Umum Partai Golkar 1998-2004 Akbar Tanjung, bicara tentang hal yang paling dia takuti dari kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto sebagai tersangka.
Dikatakan Akbar, kasus tersebut pasti berdampak signifikan terhadap keterpilihan Partai Golkar di Pemilu nanti. Sementara, survei menunjukkan elektabilitas partai berlambang beringin terus merosot.
Karena itu, Akbar sangat berharap penurunan elektabilitas tersebut bisa diblok dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan. Kalau tidak, bisa saja Golkar yang meraih 91 kursi DPR di Pemilu 2014, menjadi tinggal setengahnya pada Pemilu 2019 nanti.
"Saya sangat takut, yang paling saya takutkan adalah penurunannya sampai pada level yang di bawah parlementary threshold empat persen. Kalau di bawah empat persen itu artinya Golkar tidak punya wakil di DPR," ujar Akbar di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (15/9).
Bila itu yang terjadi, kata dia, sama saja Partai Golkar tidak ada lagi. Sebagai orang yang pernah memimpin partai beringin di masa-masa sulit, Akbar merasa orang yang paling kecewa.
"Kalau itu kejadian barangkali tidak mengecilkan yang lain, saya termasuk tentu saja yang paling kecewa, dan paling takut kalau begitu kejadiannya," ungkap mantan ketua DPR ini.
Karena itu Akbar akan selalu memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan partai, sejauh itu merupakan yang terbaik untuk menyelamatkan beringin rindang.

"Bila perlu saya akan turun ke bawah, kalau saya anggap itu yang terbaik dengan alasan-alasan kuat untuk itu, kenapa tidak," pungkasnya. (TPK 'A.M/Ipul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkait Pungli,Camat Pagedangan Di Berhentikan Sementara

Sekretaris Daerah (Sekda) Maesyal Rasyid saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kasus Pungli yang dilakukan Camat Pagedangan...